Dalam perjalanannya lagu Yang Terlupakan
ini mengalami terjadi dua kali perubahan dalam aransemen lagunya, untuk
pertama lagu ini dirilis dan beredar dipasaran pada tahun 1981 di album
Sarjana Muda dan disajikan dengan versi klasik, tapi diakhir tahun 1989
lagu Yang Terlupakan ini dipoles dan diaransemen dengan bantuan gitaris
legenda musik Indonesia Ian Antono, akhirnya lagu ini keluar lagi di
album Mata Dewa dengan aransemen baru dan lebih modern dan berwarna
tanpa melupakan nuansa klasikal yang ada sebelumnya. Yang Terlupakan
memang sulit dilupakan, lagu ini mempunyai banyak makna yang terkandung
didalam liriknya.
Lagu Yang Terlupakan ini mengisahkan
penyesalan seseorang pada orang yang dulunya dicintai tapi akhirnya
ditinggalkan dan dilupakannya, sampai akhirnya ia sadar dan munculah
rasa sesal di dalam hati yang tak pernah menghilang, sementara untuk
lari dari kenyataan yang ada, rasanya sangat sulit, kenangan manis
bersamanya masih tak bisa untuk dilupakan dan terus mengikuti setiap
langkahnya.
Dalam lagu ini Iwan juga berpesan dan
mengingatkan kita pada-NYA lewat sebuah musik, makna lain yang
terkandung dalam lagu Yang Terlupakan ini adalah makna yang berhubungan
antara Manusia dan Tuhan nya, dia mengemukakan bahwa Tuhan sebenarnya
dekat dengan kita, IA selalu ingat dan mengawasi kita, tapi sayang
selama ini kita tidak sadar akan keberadaan-NYA bahkan tak jarang kita
melupakan-NYA.
Pada hakekatnya semua hati kecil kita pasti
mengakui keberadaan Tuhan, hati kecil selalu berbisik mengingatkan kita
untuk segera kembali pada-NYA, menjemput uluran tangan-NYA, tapi yang
namanya kehidupan pasti penuh dengan cobaan, beribu kata-kata pun
menggoda menjelma bersama keindahan semu dunia ini, sehingga beruntung
bagi mereka yang tidak terlena dalam samudera kehidupan dan kebahagian
yang sesaat, mudah-mudahan kita tidak terjebak dan terbawa arus pada
kehidupan dan kebahagiaan yang menjauhkan dari kehidupan dan kebahagian
abadi, karena yang ada hanyalah perasaan sesal didepan mata yang bakalan
menjelma dalam sebuah kehidupan.
Dalam lagu ini pun diceritakan bagaimana
penyesalan seorang hamba yang sudah sekian lama berada di jalur yang
sesat dan maksiat sehingga dengan mudah melupakan Tuhannya yang telah
memberikan nikmat dan fasilitas yang dia inginkan, meskipun demikian
nikmat itu tetap tidak pernah putus, hingga akhirnya ia sadar dan
menyesali perbuatannya tersebut.
Di dalam reff nya ada seruan agar kita
segera bertobat meminta maaf pada Tuhan Yang Maha Pemaaf dan menyesali
apa yang telah kita perbuat selama ini, sebesar apapun kesalahan kita
pada Tuhan jika kita menyadari dan menyesali kesalahan itu, kemudian
kita memohon ampun pada-NYA, IA pun akan menyambut dan menerima
permohonan maaf kita.
Penyesalan inilah yang menjadi titik untuk
kita introspeksi dan bermusahabah tentang Yang Terlupakan jika
direligikannya yaitu Tuhan, saat kita mencoba dan saat kita berusaha
menjauh dari khittah Tuhan, justru sebaliknya kasih sayang Tuhan malah
semakin mendekat kepadanya sehingga kita sulit untuk bersembunyi dari
semua itu. Lagu ini juga merupakan konflik suasana hati yang dilukiskan
dalam sebuah irama yang halus dan menyentuh, meresap dan merasuk jiwa
dan hati pendengarnya.
0 komentar:
Posting Komentar